Sekarang anda
harus berikhtiar, berusaha, bekerja dan berbuat sesuatu. Inilah kunci
ke-5 untuk kemenangan pemilu. Anda harus menginjakkan kaki di atas bumi, turun
ke lapangan. Dan inilah syariat duniawi
yang harus dipenuhi, yaitu menjalin hubungan dengan sesama manusia (hablumminannas). Jangan sepelekan ikhtiar karena:
- Ikhtiar itu menyempurnakan segala niat, do’a, dzikir, sholat dan sedekah untuk kemenangan anda.
- Ikhtiar akan membimbing anda menuju pada pembuktian kemenangan yang nyata.
- Ikhtiar itu perintah ALLAH.
Coba renungkan firmah ALLAH dalam QS At-Taubah ayat 105 ini:
Dan
Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka ALLAH dan Rosul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat
pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (ALLAH) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya
kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
Maksud ayat tersebut sangat jelas:
- Anda harus bekerja, artinya berikhtiar untuk mencapai kemenangan.
- Ikhtiar kemenangan anda akan dilihat dan dinilai oleh ALLAH, Rosulullah dan orang-orang mukmin yang menjadi pemilih.
- Segala ikhtiar anda akan diserahkan kembali kepada ALLAH yang Maha Mengetahui hasil akhir dari ikhtiar anda. ALLAH akan menetapkan keputusan terbaik untuk anda.
- Keputusan yang sudah ditetapkan ALLAH akan diberitakan kembali kepada anda.
Jadi, jangan salah kaprah dengan ikhtiar.
Ikhtiar bukanlah segala-galanya yang menjadi penentu akhir bagi kemenangan
anda. Anda hanya diminta untuk melakukan
dan berbuat sesuatu, namun keputusan akhir tetap berada di tangan ALLAH.
Segala-galanya itu ada di tangan ALLAH. Ikhtiar itu pun berada dalam pengawasan
dan kendali ALLAH, dalam kekuasaan ALLAH.
Seseorang akan mendukung atau memilih anda bukan sekedar karena ajakan
anda, tetapi karena di situ ada campur tangan ALLAH.
Bagaimana mungkin ALLAH akan memihak dan
membimbing ikhtiar seseorang jika orang itu jauh dari ALLAH, berniat dan
berbuat bukan karena ALLAH? Di sinilah kita jadi paham bahwa ikhtiar itu bukan
amal yang berdiri sendiri untuk kemenangan dalam pemilu. Tetapi dia menyatu dan
merupakan satu rangkaian yang tak terpisahkan dengan niat, do’a, dzikir, sholat
dan sedekah yang sudah dijelaskan dalam tulisan sebelumnya.
Ikhtiar
tanpa niat akan rapuh. Ikhtiar tanpa do’a dan dzikir akan salah arah,
kehilangan daya ungkit dan daya serap. Ikhtiar tanpa sholat tidak akan kokoh.
Ikhtiar tanpa sedekah akan berat. Tanpa semua itu, ikhtiar akan seperti
membuang garam di laut, atau seperti berjalan di kegelapan malam yang pekat.
Bisakah menemukan jalan kemenangan dalam kegelapan, kecuali bersekutu dengan
penghuni jalan kegelapan? Tidak ada kemenangan yang sempurna melalui ikhtiar,
kecuali ikhtiar yang lahir dari kekuatan niat, do’a, dzikir, sholat dan
sedekah.
Apa yang akan anda raih dengan ikhtiar: mencari atau menjemput
kemenangan? Jika mencari, hasilnya bisa ketemu tapi bisa juga tidak ketemu. Namun
jika menjemput kemenangan, maka pasti akan ketemu.
Dengan menjemput kemenangan hasil
akhirnya jelas, yaitu pasti menang. Pikirkan pertanyaan dan jawaban ini:
- Kenapa pasti menang? Karena anda tahu bakal menang.
- Kenapa anda tahu bakal menang? Karena anda paham dan menguasai cara untuk menang.
- Kenapa anda bisa menguasai jalan kemenangan? Karena anda mendapat petunjuk kemenangan.
- Kenapa anda mendapat petunjuk kemenangan? Karena anda punya keyakinan untuk menang.
- Kenapa anda yakin menang? Karena anda punya jati diri pemenang.
- Kenapa anda punya jati diri pemenang? Karena anda punya kekuatan hati pemenang.
- Kenapa anda punya kekuatan hati pemenang? Karena anda bergantung sepenuhnya kepada Sang Penguasa Kemenangan.
- Kenapa anda bergantung penuh kepada-Nya? Karena hanya Dia yang memiliki dan memberikan kemenangan itu.
Untuk menjemput kemenangan anda harus memiliki syarat utama sebagai
penjemput kemenangan, yaitu jati diri pemenang. Jati diri pemenang artinya anda
sudah memiliki potensi, sifat, karakter dan kekuatan kemenangan di dalam diri
anda sendiri. Anda menang di dalam diri anda sendiri.
Ikhtiar itu tidak boleh terbelenggu oleh model ikhtiar melalui
jalan lama. Dalam jalan baru berbasiskan kekuatan hati, ikhtiar itu lebih bebas
dan fleksibel. Ingat, ikhtiar itu tujuan pokoknya bukan untuk mempengaruhi
suara rakyat, tapi yang terpenting adalah tetap dalam rangka mempengaruhi suara
ALLAH.
Inilah beberapa contoh ikhtiar itu:
- Menjalin dan mempererat silaturahmi.
- Berbagi ilmu dan pengetahuan, bukan berbagi uang untuk "money politics".
- Menghadiri undangan.
- Menjenguk orang sakit.
- Pembinaan dan pengembangan usaha kecil, menengah dan koperasi.
- Pembinaan tukang ojek.
- Aksi sosial.
- Multi pendekatan untuk pemilih pemula.
- Rekrutmen anggota partai.
- Dan sebagainya, dan sebagainya, tak terhingga.
Anda bisa melakukan
ikhtiar apa saja sesuai kemampuan dan kebutuhan anda. Yang penting anda paham
dan yakin bahwa ikhtiar itu satu tarikan napas dengan 4 kunci kemenangan
sebelumnya, tidak berdiri sendiri. Jangan beranggapan bahwa ikhtiar itu kunci utama pemenangan, anda pasti akan kecewa dengan hasil akhirnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar