Apa
hubungan sholat dengan kemenangan anda sebagai calon legislatif? Apa fungsi dan manfaat sholat bagi kemenangan
anda? Tanpa sholat, mungkinkah anda menang dalam pemilu, terpilih sebagai
anggota legislatif? Inilah kunci ke-3 untuk kemenangan pemilu: mendirikan tiang kemenangan melalui sholat.
Coba simak hadits ini dengan teliti. Rosulullah
SAW bersabda:
- Shalat adalah tiang agama, barang siapa yang mengerjakannya berarti ia menegakkan agama, dan barang siapa meninggalkannya berarti ia meruntuhkan agama (HR. Baihaqqi).
- Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. (HR. At-Tirmidzi).
Dalam
perhitungan di akhirat, sholat menjadi semacam password untuk membuka atau
menutup segala amal ibadah lainnya. Ini berarti dalam kehidupan dunia pun,
sholat memegang fungsi yang sama. Segala niat, do’a, dzikir dan amal ibadah
lainnya untuk mencapai kemenangan dalam pemilu tidak akan diterima ALLAH jika
tidak memegang kata kuncinya atau password. Password itu namanya sholat.
Jika sholat itu dilakukan secara rutin terus
menerus, maka:
- Alat komunikasi kemenangan, yaitu hati, akan memiliki signal yang lebih kuat, stabil dan daya jangkaunya lebih luas. Hati lebih hidup.
- Akar kemenangan, yaitu niat, akan tertanam lebih kokoh, lebih subur dan lebih cepat menumbuhkan batang. Batang akan menumbuhkan ranting, daun, bunga dan buah.
- Magnet kemenangan, yaitu do’a dan dzikir, akan memiliki daya magnet yang lebih besar, lebih kuat, dan lebih luas medan magnetnya sehingga bisa menarik unsur-unsur kemenangan di manapun berada, bahkan yang tersembunyi sekalipun.
Jika
sholat itu ditinggalkan, maka semua perangkat kemenangan itu menjadi labil,
lemah, rapuh, pada akhirnya bisa mati. Karena sholat juga adalah tiang, maka
berarti robohlah segala yang di atasnya.
Kenapa
sholat memiliki fungsi sebagai tiang kemenangan, dan bukannya ibadah lainnya
yang dijadikan tiang? Tidak mungkin sholat itu dijadikan tiang jika tidak
memenuhi kualifikasi standard ibadah yang terbaik. Kenapa? Karena sholat itu
akan menyangga semua amal ibadah apapun: zakat, puasa, haji, umroh, sedekah,
dzikir, do’a, silaturahmi, berbisnis, menikah, merawat anak, memelihara anak
yatim, membangun masjid, tersenyum, dan seterusnya. Termasuk di dalamnya sholat
itu menyangga jalur politik sebagai ibadah.
Segala
daya upaya seseorang untuk mencapai kemenangan dalam pemilu akan disangga oleh
sholat: niat, dzikir, do’a, sedekah, silaturahmi, merekrut pengikut, kampanye,
melobi tokoh-tokoh kunci, mencari biaya kampanye, memasang alat-alat promosi,
dan sebagainya, semuanya didirikan di atas sholat sebagai tiangnya. Segala daya
upaya ini tidak lagi bermakna apa-apa jika tiangnya ambruk. Hasilnya bisa
ditebak, yaitu kelelahan, kesusahan, kesempitan, kegelapan, kekalahan dan
kegagalan.
Inilah rahasia sholat sebagai tiang kemenangan:
- Do’a dan bacaan sholat sangat lengkap, mencakup berbagai kebutuhan dan kepentingan. Do’a di dalam sholat itu paling mustajab untuk mencapai kemenangan.
- Pelaksanaan sholat bersifat harian menurut waktu yang sudah ditentukan mengikuti peredaran bumi terhadap matahari. Ada makna, rahasia keajaiban dan kekuatan yang tersimpan dalam sholat pada tiap-tiap waktu tersebut untuk kemenangan pemilu.
Jika ada yang bertanya, kapan saat paling terbaik
do’a dipanjatkan? Jawabnya saat melaksanakan sholat, do’a di dalam sholat.
Sholat merupakan bentuk komunikasi antara hamba dengan ALLAH yang bersifat
langsung, tanpa perantara. Rosulullah
bersabda: "Apabila
seseorang di antara kalian sholat, janganlah meludah ke arah depannya, karena sesungguhnya apabila dia sedang sholat, ALLAH berada di hadapannya."
(HR. Bukhori).
Ingat firman ALLAH: “….maka ke manapun
kamu menghadap di situlah wajah ALLAH….” (QS Al Baqarah: 115). Dan kemudian
orang yang sholat menjawab firman dan hadits tersebut melalui do’a iftitah
dengan kalimat: “…..Kuhadapkan wajah hatiku kepada Dzat yang menciptakan
langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri dan aku bukanlah dari
golongan kaum musyrikin…”
Apa artinya? Inilah artinya:
- Sholat itu adalah ibadah “face to face” antara hamba dengan ALLAH.
- Karena “face to face” maka komunikasi antara hamba dan ALLAH dalam sholat bersifat timbal balik, dialogis dua arah.
- Karena bersifat “face to face”, langsung, dan bersifat dua arah, maka permohonan seorang hamba kepada ALLAH bisa diterima lebih cepat.
- Karena permohonan diterima lebih cepat, maka keputusan ALLAH tentang permohonan tersebut bisa diketahui lebih awal: dikabulkan atau ditolak. Soal dikabulkan atau ditolak kita sudah tahu rumusnya, bahwa ALLAH mengikuti persangkaan hambanya. Jika hamba yakin, maka ALLAH yakin. Jika hamba ragu, maka ALLAH pun ragu.
Inilah
momentum yang disediakan ALLAH untuk hamba-Nya yang ingin bermunajat saat
mendirikan sholat:
- Pada saat membaca surat Al Fatehah.
- Pada saat sujud.
- Pada saat duduk diantara dua sujud.
- Pada saat membaca do’a qunut.
Manfaatkanlah momentum
berdo’a atau bermunajat saat sholat tersbeut. Ada teknik tertentu bagaimana
seseorang bermunajat di dalam sholat.
Pada kesempatan lain, mudah-mudahan teknik khusus bermunajat saat sholat
ini akan dikupas lebih dalam. Termasuk mengupas lebih jauh soal rahasia waktu-waktu sholat bagi kemenangan pemilu.
Yang penting untuk saat ini anda memahami dan meyakini
bahwa secara prinsip sholat itu berhubungan dengan kemenangan. Coba saja simak ulang seruan adzan pada saat
masuk awal waktu sholat. Salah satu seruan adzan itu adalah hayya ‘alash-shalaah, artinya marilah mendirikan sholat.
Kemudian dilanjutkan dengan kalimat hayya ‘alal-falaah, marilah menuju
kemenangan. Apa makna dari seruan ini? Maknanya jelas dan tegas, sholat itu
menuju kemenangan, sholat itu akan membawa seseorang pada kemenangan.
Kemenangan dalam hal apa? Kemenangan dalam segala hal apa
saja, sesuai dengan kebutuhan orang yang menegakkan sholatnya. Bisa berupa
kemenangan melawan hawa nafsu, kemenangan melawan musuh dalam perang,
kemenangan dari rasa malas, kemenangan dari kebangkrutan, kemenangan dari
hutang piutang, dan seterusnya. Ingat, sholat adalah tiang agama, tiang
kehidupan. Jadi, sholat itu membawa kemenangan dalam kehidupan. Kehidupan
seseorang itu luas sekali cakupannya. Maka, tafsir tentang kemenangan ini
sangat terbuka, bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan hajat tiap-tiap orang.
Termasuk dalam hal ini adalah kebutuhan untuk memenangkan persaingan dalam
pemilu.
Jika anda seorang calon
kegislatif, kemudian mendengar seruan adzan “hayya ‘alash-shalaah” dan “hayya ‘alal-falaah” itu artinya anda diingatkan
ALLAH melalui muadzin. Bahwa kemenangan anda dalam pemilu, yakni terpilih
sebagai anggota legislatif, hanya bisa dicapai dengan cara menegakkan sholat.
Dengan kata lain, jika anda tidak tergetar hatinya dan mengabaikan panggilan
adzan sama saja dengan mengabaikan kemenangan untuk anda sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar