Politik sebagai ibadah menuntut orang
berlomba-lomba mempengaruhi “suara” ALLAH sebagai pilihan utama dan pertama.
Bagaimana cara mempengaruhi ALLAH supaya DIA menyetujui proposal kemenangan
dari hambaNya? Alat komunikasi apa yang cocok untuk mempengaruhi ALLAH; dan
dimana alat itu berada?
Hadits menjelaskan:
Orang bertanya kepada Rosulullah
SAW: “Wahai Rosulullah di manakah ALLAH, di bumi atau di langit?”
Rosulullah menjawab: “Di dalam qalbu hamba-Nya yang beriman!”
Dalam sebuah hadits Qudsi ALLAH berfirman:
Bumi dan langit-Ku tidak akan mampu menampung-Ku dan
hati hamba-Ku yang berimanlah yang mampu menampung-Ku.
Kata kuncinya adalah hati. Inilah alat canggih
yang sudah ALLAH siapkan dalam diri setiap orang agar bisa berkomunikasi dengan Penciptanya. Kenapa
disebut canggih? Coba saja anda bayangkan, panca indera fisik tidak mampu
menjangkau-Nya, namun hati mampu mendekati-Nya. Padahal ALLAH itu Maha Besar,
Maha Halus, Maha Tinggi, Maha Berkuasa, Maha Luas dan Maha Tak Terhingga.
Alat apa yang mampu menjangkau Dzat seperti ini
jika alat ini tidak canggih dan super modern?
Mengingat Dzat ALLAH yang serba Maha itu, maka berarti alat canggih ini
memiliki kemampuan yang luar biasa. Bisa menjangkau tempat yang tinggi, menjelajah
medan yang luas, menembus suasana yang gelap dan samar-samar, bisa masuk ke
alam halus dan immaterial serta tidak terikat oleh keterbatasan fisik dan akal
pikiran.
Pertanyaan terpenting sekarang, apakah hati
yang ada pada diri anda sudah bisa digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi
dengan ALLAH; sudah bisa diaktivasi untuk merasakan kehadiran ALLAH?
Gunakanlah hukum getaran. Alam semesta ini
terdiri dari lautan energi yang bergetar-getar. Tubuh manusia dengan segala
alat-alat perlengkapan yang melekat di dalamnya juga merupakan gumpalan energi
yang bergetar-getar. Setiap getaran memiliki frekuensinya sendiri-sendiri, dan
dalam tubuh manusia ditangkap dengan alat yang berbeda pula. Getaran cahaya
hanya bisa ditangkap oleh mata. Getaran rasa oleh lidah. Getaran aroma dan bau
ditangkap oleh hidung. Getaran suhu, cuaca, panas, dingin dan sejenisnya
ditangkap oleh kulit.
Lantas, apa yang bisa ditangkap oleh getaran
hati? Jika hati berfungsi baik maka bisa menangkap, mencerna dan merespon
getaran apa saja. Karena semua getaran yang ditangkap panca indera, seluruhnya
bisa ditangkap oleh hati. Inilah yang akan membedakan kualitas hati tiap-tiap
orang, meskipun kualitas panca inderanya mungkin sama. Suara yang didengar
telinga akan diteruskan ke dalam hati, tapi apakah kemudian hati juga ikut
bergetar? Pada saat melakukan kesalahan atau dosa, apakah hati akan bergetar
atau justru biasa-biasa saja? Pada saat menyaksikan seseorang menghadapi
sakaratul maut, apakah hatinya akan ikut bergetar atau juga biasa-biasa saja?
Inilah rumusnya. Semakin tinggi dan halus
getaran hati maka semakin baik pula kualitas hati itu. Namun semakin rendah dan
kasar getarannya, maka berarti ada masalah dalam hati itu. Semakin jarang
bergetar menandakan bahwa hatinya tidak berfungsi baik. Hatinya kurang hidup,
terkunci, tersesat, gelap, menjadi keras
atau mungkin saja (mendekati) hati yang mati. Padahal hati inilah yang
akan menjadi alat utama untuk membangun koneksi langsung dengan ALLAH. Jika
hatinya bermasalah, maka bisa dipastikan bahwa ada masalah dalam hubungannya
dengan ALLAH.
ALLAH sendiri menyatakan bahwa getaran hati itu
merupakan salah satu ciri orang beriman sebagaimana ditegaskan dalam QS
Al-Anfaal ayat 2:
Sesungguhnya orang-orang yang
beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati
mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman
mereka (karenanya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal.
ALLAH telah menurunkan perkataan
yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi
berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya,
kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat ALLAH. Itulah
petunjuk ALLAH, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan
barangsiapa yang disesatkan ALLAH, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.
Inilah rahasia kemenangan melalui kekuatan
hati:
- Hati adalah gumpalan energi yang bergetar. Kuat atau lemahnya getaran sangat ditentukan oleh energi yang diberikan kepada hati itu. Energi getaran ini akan menghasilkan frekuensi, yaitu banyaknya getaran yang terjadi dalam satu detik. Semakin tinggi frekuensinya, maka semakin halus getarannya. Sebaliknya, frekuensi rendah akan menghasilkan getaran yang kasar.
- Karena getaran itu bersifat bolak balik, maka setiap getaran pasti menghasilkan efek penularan yang disebut resonansi, yaitu penularan getaran kepada benda lain atau pihak lain. Anda tidak perlu ragu dengan rumus ini, percayalah bahwa rumus ini berlaku dalam kehidupan. Dalam fisika, inilah hukum alam. Dalam Islam, itulah sunatullah.
- Kualitas getaran hati ditentukan oleh energi yang masuk ke dalamnya, energi positif atau energi negatif. Pendeknya, energi negatif berasal dari jalan setan yang gelap berupa nafsu, emosi, iri, dengki, amarah, fitnah, khianat, bohong, menipu dan sejenisnya. Energi negatif akan menghasilkan getaran dengan frekuensi rendah, kasar, tak beraturan, dan bergejolak.
- Untuk menang pemilu diperlukan kualitas hati dengan getaran yang halus, lembut dengan frekuensi tinggi namun tenang dan teratur. Untuk mendapatkan kualitas hati semacam ini maka energi yang masuk ke hati harus bersifat positif. Yaitu energi yang berasal dari kebaikan-kebaikan, baik berupa ucapan, tindakan maupun pikiran dan perasaan. Sholat, puasa, dzikir, do’a, bersedekah, membaca Al Qur’an, menolong orang yang tertimpa musibah, berkata jujur, tidak memfitnah, tidak mengeluh, sering bersyukur, menjauhi amarah, tidak mencuri, menjauhi korupsi dan kebaikan-kebaikan lainnya yang tak terhingga banyaknya merupakan nutrisi penting bagi makanan hati. Jika hati terus menerus mendapatkan energi positif, maka getaran menjadi makin lembut, halus dan tenang. Namun frekuensi getarannya menjadi tinggi. Semakin lama frekuensi getaran ini bisa makin tinggi.
- Jika frekuensi getaran hati itu mencapai frekuensi 10 pangkat 8, ini sama dengan frekuensi gelombang radio. Frekuensi ini bisa lebih tinggi lagi bila energi positif itu terus menerus masuk ke hati dengan kualitas yang makin sempurna. Jika mencapai frekuensi 10 pangkat 13 sampai 15, ini sama dengan frekuensi cahaya. Artinya, hati bisa berfungsi seperti cahaya, mampu memberi penerangan kepada sesuatu yang gelap dan samar-samar. Efek resonansi hati yang bercahaya dengan cepat bisa dirasakan oleh sekelilingnya. Karena itu dapat dipahami kita biasanya akan merasa tenang, teduh dan nyaman saat berada dekat dengan orang yang memiliki kualitas hati semacam ini. Bukankah sebagai caleg anda menghendaki agar orang merasa senang dan tenang ada bersama anda?
- Kualitas hati merupakan kunci untuk bisa berkoneksi dengan ALLAH, membangun kerjasama dengan ALLAH dalam urusan apapun. Jika sudah terkoneksi dengan ALLAH itu artinya hati sudah bisa merasakan kehadiran ALLAH, jarak ALLAH terasa dekat. Bahkan sangat mungkin merasa tidak ada jarak lagi dengan ALLAH. Pada titik ini, anda bisa mengajukan proposal apa saja kepada ALLAH, dan berlakulah janji ALLAH itu sebagaimana dalam QS Al Baqarah ayat 186:
- Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
- Hati yang berpenyakit sulit menangkap getaran ALLAH. Harus disembuhkan jika menghendaki kemenangan melalui jalur politik sebagai ibadah. ALLAH sudah siapkan jalannya melalui 5 Kunci Kemenangan Pemilu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar