Inilah buku pertama di Indonesia tentang spiritualitas pemenangan pemilu. Jangan membeli apalagi membaca tuntas buku ini jika Anda belum membutuhkan kemenangan dalam Pemilu 2014. Tetapi jika kemenangan itu bersifat penting, segera dan mendesak untuk perubahan hidup Anda, maka seraplah ajaran inti buku ini dengan kekuatan hati. Masuklah ke jalur baru pemenangan pemilu. Lakukan tindakan perubahan. Insya ALLAH keberkahan dan hidayah akan datang untuk kemenangan Anda. Yakin. Pasti. Karena ALLAH.

Jumat, 31 Mei 2013

Mempengaruhi Rakyat atau Mempengaruhi ALLAH?

Untuk memenangkan pertarungan menjadi anggota DPR, DPD dan DPRD, mana yang paling penting untuk dipengaruhi: suara rakyat atau suara ALLAH? Jawabannya jelas, suara ALLAH adalah segala-galanya. Kenapa? Inilah beberapa alasannya:

Pertama, ALLAH itu Maha Berkuasa, bukan rakyat yang maha berkuasa. Simak ayat-ayat ini:
  • Maha Suci ALLAH Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, (QS Al Mulk: 1).
  • Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa. (QS Adz Dzaariyaat: 51).
  • Yang demikian itu, karena sesungguhnya ALLAH, Dialah yang haq dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya ALLAH Maha Kuasa atas segala sesuatu, (QS Al Hajj: 6).
  • Tiadakah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan ALLAH? Dan tiada bagimu selain ALLAH seorang pelindung maupun seorang penolong. (QS Al Baqarah: 107).
Kedua, rakyat itu berada dalam kendali  dan pengaruh ALLAH sepenuhnya. ALLAH itu berkuasa, rakyat tidak berkuasa apapun karena rakyat hanya sekedar menyalurkan pilihan suaranya belaka di bilik suara. Dan peserta pemilu, termasuk para caleg, sesungguhnya tidak berkuasa mutlak  untuk mempengaruhi pilihan suara rakyat. ALLAH sudah mengingatkan hal ini dalam beberapa ayat berikut:
  • Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa  atas mereka. Dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga." (QS Al Israa: 65).
  • Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka. (QS Al Ghaasyiyah: 22).
  • Dan Dialah yang berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (QS Al An’aam: 18).
  • Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi ALLAH-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. (QS Al Baqarah: 272).
  • dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi ALLAH telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana. (QS Al Anfaal: 63).
Ketiga, kemenangan itu  berasal dari ALLAH, bukan dari rakyat. Renungi ayat-ayat ini:
  • Dan barang siapa yang taat kepada ALLAH dan Rosul-Nya dan takut kepada ALLAH dan bertaqwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang- orang yang mendapat kemenangan. (QS An Nuur: 52).
  • Dan barangsiapa mentaati ALLAH dan Rosul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar(QS. Al Ahzab: 71).
  • Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) ALLAH sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung. (QS Al Anfaal: 45).
  • Sesungguhnya ALLAH telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka ALLAH mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya). (QS Al Fath: 18).
Keempat, ALLAH tidak ingkar janji dalam urusan jabatan dan kekuasaan, sebagaimana firman-Nya:
Dan ALLAH telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS An Nuur: 55).

Apakah mempengaruhi rakyat masih lebih utama daripada mempengaruhi ALLAH? Jawab masing-masing saja dengan renungan berikut:
  1. Apakah rakyat bisa memberikan janji kemenangan untuk pertarungan politik anda?
  2. Apakah dengan menyuap rakyat otomatis rakyat akan mendukung anda; sebaliknya jika anda “menyuap” ALLAH apakah ALLAH akan mengingkari janjiNya?
  3. Jika anda tidak punya uang untuk membiayai kampanye anda, apakah rakyat akan peduli dan memaklumi anda atau bahkan secara sukarela dan gotong royong membantu keuangan anda dalam kampanye? Sebaliknya, jika anda mengalami kesulitan pembiayaan kampanye, apakah ALLAH bisa membantu anda dan memudahkan jalan anda dalam kampanye?
  4. ALLAH bisa diajak berkomunikasi oleh anda dalam 24 jam nonstop tanpa jeda sedetikpun; apakah komunikasi dengan rakyat bisa dilakukan juga setiap saat? Pada saat pemilih sedang tidur apakah anda bisa mengajaknya berkomunikasi untuk mendukung anda?
  5. Apakah anda bisa menjumpai dan berkomunikasi dengan seluruh pemilih secara langsung kapanpun dan di manapun anda inginkan; sebaliknya apakah ALLAH akan menutup diri untuk anda “jumpai” semau anda di manapun dan kapanpun?
  6. Berkomunikasi dan mempengaruhi suara rakyat butuh biaya yang besar; apakah berkomunikasi dan mempengaruhi suara ALLAH juga membutuhkan uang yang banyak?
  7. Jadi, apakah anda akan mati-matian merebut suara rakyat; atau sebaliknya mati-matian merebut suara ALLAH?
Kemenangan anda adalah apa yang anda putuskan saat ini, lebih percaya kepada ALLAH atau kepada rakyat?.Jika ALLAH sudah percaya kepada anda, maka otomatis rakyat pasti akan percaya kepada anda. ALLAH akan menggerakkan semuanya menuju kemenangan anda. Yakin. Pasti.


Tidak ada komentar: